Gula merupakan bagian dari komponen struktural penting dari sel hidup dan sumber energi di banyak organisme. Hal ini disebabnya kebutuhan manusia seperti makanan, membuat makanan lebih enak dan menyediakan energi makanan mempergunakan garam. Bahkan setelah sereal dan minyak nabati, gula yang berasal dari tebu dan bit menghasilkan rata-rata lebih banyak kilokalori per kapita per hari daripada kelompok makanan lainnya.Akan tetapi, konsumsi gula yang berlebihan juga berbahaya bagi kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Secara umum, gula diklasifikasikan berdasarkan jumlah unit monomer yang ada.
Salah satunya adalah gula sederhana yang mengacu pada monosakarida. Contohnya yaitu sukrosa atau gula meja (gula pasir). Adapun manfaat dari Gula yaitu :
- Pembentukan polimer
Gula sederhana, terutama monosakarida, dapat menghasilkan sifat polimer yang alami. Oligosakarida, misalnya, adalah polimer yang terdiri dari hingga sepuluh gula sederhana. Contohnya adalah raffinose, maltotriose, dan maltotetraose. Polisakarida adalah polimer yang lebih panjang. Mereka terdiri dari beberapa unit sakarida (karenanya, nama poli). Contohnya adalah pati, selulosa, dan glikogen. - Komponen struktural
Gula merupakan komponen struktural penting dari berbagai bahan biologis. Misalnya, asam nukleat, seperti RNA dan DNA, memiliki komponen gula di dalamnya, yaitu ribosa dan deoksiribosa. Banyak molekul biologis lain memiliki komponen gula di dalamnya, misalnya glikoprotein, glikolipid, proteoglikan, yang pada gilirannya menjalankan peran penting, misalnya dalam respon imun, detoksifikasi, pembekuan darah, pembuahan, pengenalan biologis, dan lain-lain. - Sumber nutrisi dan energi untuk metabolisme
Gula adalah nutrisi utama. Itu adalah salah satu kebutuhan makanan utama dari banyak organisme hidup karena mereka menyediakan sumber energi kimia bagi tubuh. Gula sederhana, karena bentuknya yang mudah dicerna, memberikan organisme suatu senyawa yang darinya bahan bakar energi dapat dengan mudah diperoleh. Sebaliknya, karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dimetabolisme. ATP adalah energi kimia yang dihasilkan melalui serangkaian proses metabolisme dalam respirasi sel. Singkatnya, glukosa (monosakarida) “diaduk” untuk mengekstraksi energi, terutama dalam bentuk ATP. - Penyimpanan energi
Monosakarida, jika belum dibutuhkan, dapat disimpan untuk digunakan nanti. Itu dapat diubah menjadi polisakarida yang kaya energi, terutama pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan. Pada tumbuhan, pati berlimpah dalam amiloplas di dalam sel berbagai organ tumbuhan, misalnya buah-buahan, biji-bijian, rimpang, dan umbi-umbian. Pada hewan, glikogen disimpan di hati dan di sel otot.
Selain manfaat secara biologis tersebut, berikut ini manfaat gula dalah keseharian selain untuk pemanis makanan, antara lain:
- Perangkap serangga
Singkirkan lalat dan tawon dengan mendidihkan dua bagian gula dan satu bagian air. Biarkan dingin dan tambahkan ke stoples. Buat kerucut dari kertas dan masukkan ke dalam toples. Lalat akan tertarik pada gula, tetapi akan terperangkap oleh kerucut dan sirup. - Mengobati luka
Gula telah digunakan selama berabad-abad sebagai cara untuk menyembuhkan luka, dan ternyata ada beberapa ilmu di baliknya. Sebuah studi dari Wolverhampton University menemukan bahwa menuangkan gula pasir langsung ke luka di borok kaki, dan bahkan amputasi membantu menyembuhkan luka lebih cepat daripada antibiotik. - Menjaga bunga tetap segar
Campur dua sendok makan cuka dan dua sendok makan gula ke dalam air vas untuk meningkatkan umur panjang buket. Gula membantu memberi makan batang sementara cuka melawan bakteri. - Eksfoliasi kulit
Alih-alih menggunakan produk yang mengandung microbeads sintetis yang tidak ramah lingkungan, kita bisa membuat scrub sendiri menggunakan gula. Campur saja dengan minyak seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, lalu oleskan dengan lembut untuk membantu mengangkat sel kulit mati.
Gula Sehat yang ada di wilayah desa layansari sudah ada sejak tahun 2004 didirikan oleh bapak M. Mustofa. Akhirnya pada tahun 2018 terbentuklah sebuah kelompok penyadap air nira/badeg di desa layansari yang di berinama “Deres Maju Jaya” yang diketuai oleh M. Mustofa. Rata-rata air nira/badeg yang di hasilkan dari 16 pohon kelapa berkisar antara 6 liter air nira/badeg dengan kisaran 1kg gula/6 Liter air nira/badeg. Dari kelompok tersebut ada 8 orang binaan yang berada di bawah naungan kemolpok Deres Maju Jaya, tetapi ada 4 orang yang sudah beralih profesi. Gula Sehat kelompok Deres Maju Jaya tidak menggunakan obat gula sehingga gula yang dihasilkan aman dan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Sukses selalu mas topah…