Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa kita kenali, misalnya:
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Pubertas yang lambat
- ketika menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pasif dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
- Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
untuk meminimalkan jumlah angka anak yang terkena stunting Pemerintah Desa Layansari , Senin, 24 Oktober 2022 mengadakan agenda Tahunan untuk menganggarkan kembali dalam APBes 2023, dengan bermusyawarah bersama KPM, BPD, Kader Posyandu, Kader RDS, Tokoh masyrakat serta Perangkat Desa di hadiri pula oleh Pendamping Desa, serta bagian kesejahteraan dari Kecamatan Gandrungmangu
Dalam sambutanya Kepala Desa Layansari, Mustolih menyampaikan agar anggran yang telah di alokasikan untuk penanggulangan stunting dapat maksimal menenkan angka anak yang terkena stunting sehingga pencapaian menuju Desa sehat dan sejahtera lebih cepat mencapai progres yang telah di tenttukan